background img

Berita Terbaru

HASIL SNMPTN 2018 

SUDAH KELUAR.....

CEK YUKK.....


Semoga LULUS semua ya, Diterima di Universitas yang diinginkan.

JakartaHasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. Ini daftar nama-nama siswa yang lolos.

File PDF bisa dilihat Disini.

File PDF pengumuman SBMPTN 2018 tersebut terdiri dari ribuan halaman. Untuk memudahkan pencarian, kamu bisa mencari dengan memasukkan nama atau nomor peserta ke kolom pencarian yang ada di kiri atas. Kamu bisa juga menekan tombol CTRL + F untuk mengawali pencarian. Bisa dilihat  Disini 



Selamat bagi yang lolos...



Sumber (Detik.com)

HASIL SNMPTN 2018

HASIL SNMPTN 2018 

SUDAH KELUAR.....

CEK YUKK.....


Semoga LULUS semua ya, Diterima di Universitas yang diinginkan.

JakartaHasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. Ini daftar nama-nama siswa yang lolos.

File PDF bisa dilihat Disini.

File PDF pengumuman SBMPTN 2018 tersebut terdiri dari ribuan halaman. Untuk memudahkan pencarian, kamu bisa mencari dengan memasukkan nama atau nomor peserta ke kolom pencarian yang ada di kiri atas. Kamu bisa juga menekan tombol CTRL + F untuk mengawali pencarian. Bisa dilihat  Disini 



Selamat bagi yang lolos...



Sumber (Detik.com)

Loker terkini




Merdeka.com - Mahasiswa tentu sulit untuk menyisihkan uangnya. Jiwa muda selalu ingin berfoya-foya. Makan di restoran, pergi nonton ataupun liburan bersama teman-teman. Mereka melupakan kepentingan sekolah dengan membuang uang untuk hal-hal tak berguna.

Namun, sebenarnya mahasiswa tak perlu mengeluarkan kocek banyak. Pasalnya, banyak restoran ataupun transportasi yang sering memberi potongan harga untuk para mahasiswa.

Apalagi, mahasiswa hanya perlu menunjukkan kartu identitas untuk mendapatkan potongan harga. Biasanya, restoran memberikan hampir 45 persen potongan dari harga sebenarnya.

Kelebihan uang dari potongan harga itu bisa disimpan untuk dipakai keperluan berguna bagi mahasiswa. Ini cara simpan uang buat anda para mahasiswa seperti dilansir lifehack.org:

Gimana sih nabung sambil kuliah ? Ini tips rahasianya...


1.
Jual barang tak terpakai

Merdeka.com - Pengeluaran mahasiswa memang banyak. Mulai dari keperluan kampus hingga mencetak makalah.
Dengan begitu, anda perlu uang tambahan agar bisa memenuhi keperluan kampus. Jual barang tak terpakai anda di toko jual beli online. Cepat dan mudah mendapatkan tambahan uang.
Saat ini, banyak mahasiswa memanfaatkan internet untuk menambah uang saku.


2.
Manfaatkan kartu tanda mahasiswa

Merdeka.com - Tak sedikit restoran ataupun kafe yang memberikan potongan harga untuk mahasiswa. Asalkan, anda bisa menunjukkan kartu mahasiswa. Di restoran kampus pun anda bisa mendapatkan potongan harga.
Kelebihan uangnya bisa anda sisihkan untuk membeli peralatan kampus.


3. 

Carilah Potongan Harga Khusus Mahasiswa

Merdeka.com - Kebutuhan mahasiswa memang terbilang cukup banyak dan perlu sedikit tambahan. Namun, apabila anda jeli dan teliti maka anda tidak akan pernah kehabisan uang.
Caranya, cari potongan harga khusus mahasiswa. banyak keperluan kampus yang memberikan potongan harga. Jadi sisa pengeluaran bisa disisihkan untuk ditabung.


Semoga Bermanfaat ya...










 



TIPS RAHASIA, Cara Menabung Waktu Kuliah?



Merdeka.com - Mahasiswa tentu sulit untuk menyisihkan uangnya. Jiwa muda selalu ingin berfoya-foya. Makan di restoran, pergi nonton ataupun liburan bersama teman-teman. Mereka melupakan kepentingan sekolah dengan membuang uang untuk hal-hal tak berguna.

Namun, sebenarnya mahasiswa tak perlu mengeluarkan kocek banyak. Pasalnya, banyak restoran ataupun transportasi yang sering memberi potongan harga untuk para mahasiswa.

Apalagi, mahasiswa hanya perlu menunjukkan kartu identitas untuk mendapatkan potongan harga. Biasanya, restoran memberikan hampir 45 persen potongan dari harga sebenarnya.

Kelebihan uang dari potongan harga itu bisa disimpan untuk dipakai keperluan berguna bagi mahasiswa. Ini cara simpan uang buat anda para mahasiswa seperti dilansir lifehack.org:

Gimana sih nabung sambil kuliah ? Ini tips rahasianya...


1.
Jual barang tak terpakai

Merdeka.com - Pengeluaran mahasiswa memang banyak. Mulai dari keperluan kampus hingga mencetak makalah.
Dengan begitu, anda perlu uang tambahan agar bisa memenuhi keperluan kampus. Jual barang tak terpakai anda di toko jual beli online. Cepat dan mudah mendapatkan tambahan uang.
Saat ini, banyak mahasiswa memanfaatkan internet untuk menambah uang saku.


2.
Manfaatkan kartu tanda mahasiswa

Merdeka.com - Tak sedikit restoran ataupun kafe yang memberikan potongan harga untuk mahasiswa. Asalkan, anda bisa menunjukkan kartu mahasiswa. Di restoran kampus pun anda bisa mendapatkan potongan harga.
Kelebihan uangnya bisa anda sisihkan untuk membeli peralatan kampus.


3. 

Carilah Potongan Harga Khusus Mahasiswa

Merdeka.com - Kebutuhan mahasiswa memang terbilang cukup banyak dan perlu sedikit tambahan. Namun, apabila anda jeli dan teliti maka anda tidak akan pernah kehabisan uang.
Caranya, cari potongan harga khusus mahasiswa. banyak keperluan kampus yang memberikan potongan harga. Jadi sisa pengeluaran bisa disisihkan untuk ditabung.


Semoga Bermanfaat ya...










 




Inilah Alasan Lantai Masjidil Haram tetap Dingin di Cuaca Panas

Bagi yang sudah melaksanakan ibadah haji ataupun umroh, pastilah melakukan thowaf. Thowaf adalah ibadah mengitari Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Thowaf umumnya dilakukan pada siang hari ketika matahari sedang terik-teriknya. Namun, kenapa orang yang melakukan thowaf tidak merasakan panas di telapak kakinya padahal lantai yang dipijak berasal dari marmer yang akan panas jika terkena panas.
Berbagai anggapan datang, mulai dari anggapan bahwa dibawah lantai dipasang AC sehingga terasa dingin di siang hari. Ada juga yang beranggapan bahwa dibawah lantai dialiri air sehingga terasa sejuk lantainya.

Alasan lantai Masjidil Haram tetap dingin meski cuaca panas

Anggapan ini adalah salah. Tidak ada AC ataupun aliran air dibawah lantai Masjidil Haram. Lantai yang terasa dingin ini karena bahan dari lantai marmer itu adalah marmer jenis thassos. Yaitu marmer asli yang berasal dari Yunani.

Marmer ini memiliki sifat memiliki efek dingin jika terkena panas dan sebaliknya. Hal ini dijelaskan langsung oleh Kepala Peneliti Masjid, Abdul Mohsin bin Hamid.

"Tidak hanya lantai, bahkan setiap ruangan dalam Masjidil Haram akan terasa sejuk meski cuaca begitu ekstrim," ungkapnya.

Karena lantai marmer ini, setiap orang yang beribadah thowaf tidak akan merasa panas di telapak kakinya dan tidak perlu berjalan berjingkat-jingkat ketika melakukan thowaf di siang hari sekalipun tidak memakai alas kaki.

Marmer ini sangat mahal, di Indonesia harga marmer thassos KW dari China adalah 4 juta per meter persegi.

Terjawab sudah mengapa lantai di Masjidil Haram tetap dingin bahkan di cuaca panas sekalipun.
Sumber:http://www.catatankecilku.net/2015/08/inilah-alasan-lantai-masjidil-haram.html

 

Kenapa Lantai Masjidil Haram Selalu Dingin?

Inilah Alasan Lantai Masjidil Haram tetap Dingin di Cuaca Panas

Bagi yang sudah melaksanakan ibadah haji ataupun umroh, pastilah melakukan thowaf. Thowaf adalah ibadah mengitari Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Thowaf umumnya dilakukan pada siang hari ketika matahari sedang terik-teriknya. Namun, kenapa orang yang melakukan thowaf tidak merasakan panas di telapak kakinya padahal lantai yang dipijak berasal dari marmer yang akan panas jika terkena panas.
Berbagai anggapan datang, mulai dari anggapan bahwa dibawah lantai dipasang AC sehingga terasa dingin di siang hari. Ada juga yang beranggapan bahwa dibawah lantai dialiri air sehingga terasa sejuk lantainya.

Alasan lantai Masjidil Haram tetap dingin meski cuaca panas

Anggapan ini adalah salah. Tidak ada AC ataupun aliran air dibawah lantai Masjidil Haram. Lantai yang terasa dingin ini karena bahan dari lantai marmer itu adalah marmer jenis thassos. Yaitu marmer asli yang berasal dari Yunani.

Marmer ini memiliki sifat memiliki efek dingin jika terkena panas dan sebaliknya. Hal ini dijelaskan langsung oleh Kepala Peneliti Masjid, Abdul Mohsin bin Hamid.

"Tidak hanya lantai, bahkan setiap ruangan dalam Masjidil Haram akan terasa sejuk meski cuaca begitu ekstrim," ungkapnya.

Karena lantai marmer ini, setiap orang yang beribadah thowaf tidak akan merasa panas di telapak kakinya dan tidak perlu berjalan berjingkat-jingkat ketika melakukan thowaf di siang hari sekalipun tidak memakai alas kaki.

Marmer ini sangat mahal, di Indonesia harga marmer thassos KW dari China adalah 4 juta per meter persegi.

Terjawab sudah mengapa lantai di Masjidil Haram tetap dingin bahkan di cuaca panas sekalipun.
Sumber:http://www.catatankecilku.net/2015/08/inilah-alasan-lantai-masjidil-haram.html

 




Kakek berusia 92 tahun itu setiap Jumat menyediakan minimal 70 nasi bungkus untuk kaum duafa di sekitarnya.


Ini kisah inspiratif dari seorang kakek asal Semarang, Jawa Tengah. Mbah Asrori. Begitu dia disapa. Pria yang kini berusia 92 tahun tersebut selalu bersedekah untuk kaum duafa di sekitarnya.
"Seperti biasa setiap hari Jum'at beliau selalu membagikan nasi bungkus beruapa nasi kuning komplit dengan lauk-pauk yang lezat kepada tukang becak, pemulung, atau siapapun yang membutuhkan makan hari Jum'at itu minimal 70 bungkus," demikian tulis tetangga Mbah Asrori, Fajar Ali Imron Rosyid, dalam akun Facebook.

Untuk bersedekah, kakek yang masih bersemangat di usia senja ini menyisihkan sebagian dari penghasilannya. "Setiap bulan beliau menyisihkan minimal Rp400 ribu untuk sedekah setiap Jum'at itu walaupun saya tahu penghasilan beliau tidak menentu," tambah Fajar.

Menurut Fajar, Mbah Asrori telah menunaikan ibadah haji enam tahun lalu. Meskipun, menurut Fajar, jika dihitung-hitung penghasilan Mbah Asrori kala itu tak akan cukup untuk pergi ke Tanah Suci. "Namun Allah memampukan beliau."

Mbah Asrori memiliki kebiasaan mengayuh sepeda ke manapun pergi. Selain itu, dia selalu membawa radio kecil. "Dia selalu menyetel saluran radio Masjid Agung Semarang," tulis Fajar.
"Benar sabda Rasulullah, barangsiapa senang bersedekah dan silaturahim maka Allah akan panjangkan umurnya dengan barokah rejeki tiada disangka-sangka," tambah dia. ( Sumber )

Kisah Mbah Asrori, Sedekah Tanpa Pamrih



Kakek berusia 92 tahun itu setiap Jumat menyediakan minimal 70 nasi bungkus untuk kaum duafa di sekitarnya.


Ini kisah inspiratif dari seorang kakek asal Semarang, Jawa Tengah. Mbah Asrori. Begitu dia disapa. Pria yang kini berusia 92 tahun tersebut selalu bersedekah untuk kaum duafa di sekitarnya.
"Seperti biasa setiap hari Jum'at beliau selalu membagikan nasi bungkus beruapa nasi kuning komplit dengan lauk-pauk yang lezat kepada tukang becak, pemulung, atau siapapun yang membutuhkan makan hari Jum'at itu minimal 70 bungkus," demikian tulis tetangga Mbah Asrori, Fajar Ali Imron Rosyid, dalam akun Facebook.

Untuk bersedekah, kakek yang masih bersemangat di usia senja ini menyisihkan sebagian dari penghasilannya. "Setiap bulan beliau menyisihkan minimal Rp400 ribu untuk sedekah setiap Jum'at itu walaupun saya tahu penghasilan beliau tidak menentu," tambah Fajar.

Menurut Fajar, Mbah Asrori telah menunaikan ibadah haji enam tahun lalu. Meskipun, menurut Fajar, jika dihitung-hitung penghasilan Mbah Asrori kala itu tak akan cukup untuk pergi ke Tanah Suci. "Namun Allah memampukan beliau."

Mbah Asrori memiliki kebiasaan mengayuh sepeda ke manapun pergi. Selain itu, dia selalu membawa radio kecil. "Dia selalu menyetel saluran radio Masjid Agung Semarang," tulis Fajar.
"Benar sabda Rasulullah, barangsiapa senang bersedekah dan silaturahim maka Allah akan panjangkan umurnya dengan barokah rejeki tiada disangka-sangka," tambah dia. ( Sumber )



Contoh banner yang pernah dibuat oleh IKRA setiap acara hari besar islam
 




 




Contoh Banner Acara



Contoh banner yang pernah dibuat oleh IKRA setiap acara hari besar islam
 




 





Jalan Kaki 300 Hari dari Austria ke Mekah, Demi Adik


Perjalanan ini dia lakukan untuk membantu adiknya yang terkena kanker payudara.

Seorang Muslim Austria berdarah Irak-Jerman, Thair Abud berjalan kaki dari Jerman ke Mekah selama 300 hari. Melampaui 12 negara dan 12.000 kilometer untuk membantu adiknya terkena kanker, Thair tiba di Jeddah pada 17 Mei 2015.

Tiba di Jeddah dini hari, Thair melanjutkan perjalanan melewati jalan utama menuju Kota Suci Mekah. Sesampai di sana, Thair memesan kamar untuk menginap di Anjum Hotel, yang dimiliki dan dikelola Abdul Latif Jameel Real Estate Invesment Company.

Sepanjang perjalanan, Thair dielu-elukan orang-orang yang menemaninya berjalan. Pimpinan Abdul Latif Jameel Real Estate Invesment Company Yousef Jameel memuji upaya pejalan kaki ini untuk memenuhi janjinya kepada sang adik.

Setiba di Mekah, Thair kemudian menjalankan ibadah umroh. Dia lalu bertemu dengan pejabat senior hotel yang telah memberinya sejumlah fasilitas selama perjalanan.
"Selesainya perjalanan Thair menunjukkan kekuatan spirit manusia dan bagaimana Anda bisa meraih tujuan melalui pikiran dan hati," kata Jameel, dikutip Dream.co.id dari saudigazette.com, Jumat, 29 Mei 2015.

"Kami ucapkan selamat kepada Thair yang sudah tiba di Kota Suci Mekah dan mungkin ini bisa menjadi perjalanan yang menginspirasi bagi semua," lanjut dia.
Terlahir dari ayah warga Irak dan ibu warga Jerman, Thair memulai perjalanannya dari Austria menuju Santiago, Spanyol. Perjalanan ini dia dedikasikan sebagai amal untuk membantu adiknya yang mengidap kanker payudara.

Setelah janjinya terbayar, adiknya mengatakan terus memantau perjalanannya dan melupakan rasa sakit yang dideritanya. Thair kemudian menawarkan kepada adiknya, dia mau berjalan menyusuri jalanan Kota Mekah dengan syarat adiknya harus sembuh. Thair mengabadikan perjalanannya dalam blognya dengan judul 'Saat di Jalan Hari Ini', mulai dari Graz, Austria pada 25 Juli 2015. Dia menyusuri rute ziarah kuno dari Austria ke Mekah melintasi 
Eropa serta dari masjid ke masjid.

Sepanjang perjalanannya, dia bertemu dengan banyak orang asing yang membantunya ketika tersesat. Thair berjalan dengan kecepatan rata-rata 4 Km/jam sambil menggendong bawaan seberat 14 kilogram di punggungnya setiap hari. Thair sampai berganti sepatu sebanyak enam pasang.
Pada postingan terbarunya di blog, dia mengakui perjalanan ziarahnya sukses berkat bantuan dan dukungan dari banyak orang. (Ism) - Sumber (Dream.co.id)

300 hari dari Austria - Mekkah dengan Jalan Kaki!

Jalan Kaki 300 Hari dari Austria ke Mekah, Demi Adik


Perjalanan ini dia lakukan untuk membantu adiknya yang terkena kanker payudara.

Seorang Muslim Austria berdarah Irak-Jerman, Thair Abud berjalan kaki dari Jerman ke Mekah selama 300 hari. Melampaui 12 negara dan 12.000 kilometer untuk membantu adiknya terkena kanker, Thair tiba di Jeddah pada 17 Mei 2015.

Tiba di Jeddah dini hari, Thair melanjutkan perjalanan melewati jalan utama menuju Kota Suci Mekah. Sesampai di sana, Thair memesan kamar untuk menginap di Anjum Hotel, yang dimiliki dan dikelola Abdul Latif Jameel Real Estate Invesment Company.

Sepanjang perjalanan, Thair dielu-elukan orang-orang yang menemaninya berjalan. Pimpinan Abdul Latif Jameel Real Estate Invesment Company Yousef Jameel memuji upaya pejalan kaki ini untuk memenuhi janjinya kepada sang adik.

Setiba di Mekah, Thair kemudian menjalankan ibadah umroh. Dia lalu bertemu dengan pejabat senior hotel yang telah memberinya sejumlah fasilitas selama perjalanan.
"Selesainya perjalanan Thair menunjukkan kekuatan spirit manusia dan bagaimana Anda bisa meraih tujuan melalui pikiran dan hati," kata Jameel, dikutip Dream.co.id dari saudigazette.com, Jumat, 29 Mei 2015.

"Kami ucapkan selamat kepada Thair yang sudah tiba di Kota Suci Mekah dan mungkin ini bisa menjadi perjalanan yang menginspirasi bagi semua," lanjut dia.
Terlahir dari ayah warga Irak dan ibu warga Jerman, Thair memulai perjalanannya dari Austria menuju Santiago, Spanyol. Perjalanan ini dia dedikasikan sebagai amal untuk membantu adiknya yang mengidap kanker payudara.

Setelah janjinya terbayar, adiknya mengatakan terus memantau perjalanannya dan melupakan rasa sakit yang dideritanya. Thair kemudian menawarkan kepada adiknya, dia mau berjalan menyusuri jalanan Kota Mekah dengan syarat adiknya harus sembuh. Thair mengabadikan perjalanannya dalam blognya dengan judul 'Saat di Jalan Hari Ini', mulai dari Graz, Austria pada 25 Juli 2015. Dia menyusuri rute ziarah kuno dari Austria ke Mekah melintasi 
Eropa serta dari masjid ke masjid.

Sepanjang perjalanannya, dia bertemu dengan banyak orang asing yang membantunya ketika tersesat. Thair berjalan dengan kecepatan rata-rata 4 Km/jam sambil menggendong bawaan seberat 14 kilogram di punggungnya setiap hari. Thair sampai berganti sepatu sebanyak enam pasang.
Pada postingan terbarunya di blog, dia mengakui perjalanan ziarahnya sukses berkat bantuan dan dukungan dari banyak orang. (Ism) - Sumber (Dream.co.id)

Popular Posts